Selasa, 19 Agustus 2014

Mumtaz Cell, Bekerja Sambil Belajar

Di sebuah kampung kecil di Bojonggede, tepatnya di Kampung Bulak RT 03/ 11. Ada sebuah Counter HP yang dikenal dengan Mumtaz Cell, Pemiliknya adalah Bapak H. Sugiyono dan Ibu Hj. Adining Setiati. Anak nomor dua mereka Adhi Wicaksono yang bertugas mengelola counter HP tersebut. Sebetulnya orang tua Adhi menyarankan anaknya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Sementara menurut Adhi belajar tidak harus di bangku kuliah, tetapi bisa melalui buku dan niat yang kuat. Menurut lelaki 22 tahun ini banyak pelajaran atau mata kuliah yang dipelajari tidak dapat digunakan di dunia nyata. 

"Maksud saya begini, kalau matematika, bahasa Inggris, bahasa arab, dan beberapa ilmu lainnya memang penting. Tapi kalau geografi, kimia, atau biologi buat apa dipelajari, karena tidak akan dipakai di dunia nyata, kecuali kalau kita memiliki ketertarikan disitu, itu semua jadi penting. Karena itu saya lebih memilih mempelajari apa yang saya sukai, yang jadi ketertarikan saya sendiri." Tutur Adhi.

"Saya sangat suka dengan bahasa, apapun itu. Inggris, Jepang, Spanyol, Jerman, semua saya pelajari dari pagi hingga malam, terutama bahasa Arab yang merupakan bahasanya umat islam." 

Sambil mengelola counter HP orang tuanya tersebut Adhi terus memperdalam kemampuan berbahasanya, ia membeli banyak buku panduan berbagai bahasa dan mencari referensi lainnya melalui internet. Kerja keras memang tidak berbohong, Adhi kini sangat mahir berbahasa Arab, dan sudah cukup pandai berbahasa Inggris, ia juga mengenal banyak ungkapan dalam berbagai bahasa.

Ia mengaku sangat menggemari kedua bahasa tersebut. "Kalau Inggris sudah mahir, ingin memperdalam bahasa Spanyol juga." Tutupnya bersemangat.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

About Me

Popular Posts

Designed By Seo Blogger Templates